![]() |
Selalu Bermasalah di Perairan Atlantik, 3 Negara Ini Masuk Daftar "Memalukan"Tahunan |
Laporan pertahun NEF atau “Landing the Blame” menemukan jika negara di wilayah Nordik itu mengambil ikan 52,4% di atas batas wajar penangkapan ikan di kawasan perairan Atlantik di bagian timur laut yang telah ditetapkan oleh beberapa lembaga sains, terutama International Council for the Exploration of the Sea (ICES).
Laporan pertahun NEF atau “Landing the Blame” menemukan jika negara di wilayah Nordik itu mengambil ikan 52,4% di atas batas wajar penangkapan ikan di kawasan perairan Atlantik di bagian timur laut yang telah ditetapkan oleh beberapa lembaga sains, terutama International Council for the Exploration of the Sea (ICES).
Negara Irlandia dan negara Inggris ternyata juga melebihi batas kuota penangkapan ikan terbanyak setelah negara Swedia dengan kelebihan quota penangkapan ikan masing-masing sekitar 24,3% dan 21,7% menurut sumber laporan dari ICES yang dirilis hari Senin (11/2/2019) seperti dilansir Euronews.
NEF“Landing the Blame” juga menemukan bahwa beberapa negara anggota Uni Eropa mengambil ikan 312.000 ton metrik ton lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang telah ditetapkan oleh saintis pada tahun 2019 ini.
Tidak hanya itu, dari 120 kapasitas “penangkapan ikan yang diperbolehkan” (TAC) sebanyak 55 ditetapkan di atas batas saran ilmuwan oleh beberapa menteri Uni Eropa dalam suatu pertemuan Dewan Pertanian dan Perikanan tahun 2019. Rata-rata kelebihan kapasitas penangkapan ikan di wilayah perairan Atlantik bagian timur laut tahun ini 16% di atas melebihi anjuran saintis, atau naik pesat dari tahun 2018 yang sudah mencapai 9%.
New Economics Foundation (NEC) berbasis di Inggris ini juga mengungkapkan bahwa kelebihan kapasitas itu ditetapkan sendiri di kalangan menteri-mentri perikanan di Eropa dalam pertemuan rapat-rapat rahasia.
Laporan NEF“Landing the Blame” itu memperkirakan bahwa di Uni Eropa tidak akan dapat mencapai target untuk penangkapan ikan berlanjut tahun 2020 mendatang.
Hasil penelitain NEF“Landing the Blame” menyimpulkan bahwa dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2018, secara rata-rata, 2/3 kapasitas quota telah ditetapkan di atas anjuran ilmuwan.
Kalangan saintis memperingatkan dan berkata bahwa jika ikan-ikan di laut terus diambil secara berlebihan dan melebihi batas quota yang di tentukan, maka ikan-ikan dipastikan akan cepat habis dan punah, karena pada umumnya makhluk di laut itu tidak banyak memiliki kesempatan berkembang dengan baik. Akibatnya, pasokan makanan dari Laut untuk manusia akan berkurang